TAFSIRAN YOHANES 7:37-44



Penafsiran Yohanes 7: 37-44
1.      Analisis Teks
Ayat 37:
Ἐν: preposisi dativ dari ἐν  yang artinya; di dalam, dalam
δὲ: kata penghubung sederajat/sejajar  dari δέ yang artinya; tetapi, akan tetapi, maka, dan, lalu
τῇ : artikel kata sandang tentu, dativ feminim, tunggal, d ari ὁ yang artinnya; itu, ini, tersebut,- nya
ἐσχάτῃ:  kata sifat yang normal datif feminin tunggal tanpa gelar dari ἔσχατος : yang artinya; terakhir, paling rendah
ἡμέρᾳ: umum kata benda tunggal datif feminin dari ἡμέρα yang artinya; waktu, zaman
τῇ: kata sandang artikel tertentu, datif  feminim tunggal dari ὁ, yang artinga; itu, ini, tersebut, -nya
μεγάλῃ:  kata sifat yang normal datif feminin tunggal tanpa gelar dari μέγας: yang artinya; besar, sangat dasyat, nyaring, agung, tinggi
τῆς: singular definite article feminin genitive dari ὁ
ἑορτῆς: umum kata benda tunggal genitive feminin dari ἑορτή
εἱστήκει:  kata kerja indikatif pluperfect aktif , org ke 3 tunggal dari ἵστημι: yang artinya; berdiri, berseru,
ὁ: singular definite article maskulin nominatif dari ὁ
Ἰησοῦς: kata benda nominatif, maskulin tungggal, tepat dari Ἰησοῦς, yang artinya; Yesus, Tuhan Yesus
καὶ: kata penghubung sederajat dari καί yang artinya; dan
ἔκραξεν: kata kerja aorist aktif indikatif  orang ke 3 tunggal dari κράζω yang artinya; berteriak, berseru
λέγων: kata kerja participle singular hadir maskulin aktif nominative dari λέγω: yang artinya; berkata, berbicara, mengucapkan,menjawab
ἐάν: bersama mensubordinasi dari ἐάν yang artinya; jikalau, jika, asal saja
τις: kata benda terbatas nominative maskulin tungggal dari τὶς yang artinya; siapa saja, seseorang,
διψᾷ: kata kerja subjungtif hadir aktif orang ke 3tunggal dari διψάω, yang artinya; haus
ἐρχέσθω: verba i
οὐχ ἡ γραφὴ εἶπεν ὅτι ἐκ τοῦ σπέρματος Δαυὶδ καὶ ἀπὸ Βηθλέεμ τῆς κώμης ὅπου ἦν Δαυὶδ ἔρχεται ὁ χριστός; (Joh 7:42 BGT)mperatif hadir menengah orang ke 3tunggal dari ἔρχομαι, yang artinya; datang, kembali
πρός: preposisi akusatif dari πρός yang artinya; kepada,  demi, agar supaya
με: singular ganti akusatif pribadi dari ἐγώ yang artinya; kami, kita
πινέτω: verba imperatif hadir aktif orang ke 3 tunggal dari πίνω yang artinya; minum

ayat 38
ὁ: singular definite article maskulin nominatif dari ὁ yang artinya, itu, ini, -nya
πιστεύων: kata kerja participle singular hadir maskulin aktif nominative dari πιστεύω yang artinya;  beriman, percaya
εἰς: preposisi akusatif dari εἰς
ἐμέ: singular ganti akusatif pribadi dari ἐγώ yang artinya;
aku
bersama
 καθὼς: mensubordinasi dari καθώς yang artinya;  seperti, sesuai dengan, karena, bahwa
εἶπεν: kata kerja aorist aktif indikatif orang ke 3 tunggal dari λέγω yang artinya; berkata, berbicara, mengucapkan
: singular definite article feminin nominative dari
γραφή: singular kata benda feminin nominatif umum dari γραφή yang artinya; kitab, kitab suci
ποταμοὶ: plural noun masculine nominatif umum dari ποταμός yang artinya;  sungai, kali,
ἐκ: preposisi genitive dari ἐκ yang artinya; berasal dari, oleh, sejak
τῆς: singular definite article feminin genitive dari
κοιλίας: umum kata benda tunggal genitive feminin dari κοιλία yang artinya; perut, rahim, dari dalam hatinya
αὐτοῦ: singular kata ganti maskulin pribadi genitive dari αὐτός yang artinya;  diri sendiri, dia
ῥεύσουσιν: kata kerja indikatif masa aktif  orang ke 3 jamak dari ῥέω yang artinya; mengalir
ὕδατος: benda genitive netral tunggal dari ὕδωρ  yang artinya; air
ζῶντος: Kata kerja present participle aktif tunggal netral genitive dari ζάω yang artinya; hidup

ayat 39
τοῦτο: ganti demonstratif tunggal netral akusatif dari οὗτος yang artinya; inilah, dia
δὲ: hubungannya koordinasi dari δέ yang artinya; tetapi, akan tetapi, maka dan lalu
εἶπεν: kata kerja aorist aktif indikatif  orang  ke 3tunggal dari λέγω yang artinya; berkata, berbicara, mengucapkan
περὶ: preposisi genitive dari περί yang artinya;  tentang, mengenai, untuk, karena
τοῦ: Artikel genitive pasti netral tunggal dari yang artinya; itu, ini, tersebut, -nya
πνεύματος:  benda netral genitive tunggal umum dari πνεῦμα yang artinya;  Roh, jiwa,kuasa
: kata ganti penghubung tunggal netral akusatif dari ὅς yangg artinya; ia
ἔμελλον: kata kerja aktif indikatif sempurna orang ke 3 jamak dari μέλλω yang artinya; sebentar lagi akan,  hendak, akan, harus
λαμβάνειν: infinitive kata kerja aktif hadir dari λαμβάνω yang artinya;  mengambil, menerima, menanggung
οἱ: jamak definite article maskulin nominatif dari
πιστεύσαντες: kata kerja participle jamak maskulin aorist aktif nominative dari πιστεύω yang artinya;  beriman, percaya
εἰς preposisi akusatif dari εἰς yang artinya; ke, kepada, sampai, untuk
αὐτόν: singular kata ganti maskulin pribadi akusatif dari αὐτός yang artinya; diri sendiri, mereka, dia
οὔπω: keterangan dari οὔπω yang artinya;  belum
γὰρ: hubungannya koordinasi dari γάρ yang artinya;  karena, memang
ἦν: kata kerja indikatif sempurna aktif orang ke 3tunggal dari εἰμί yang artinya; adalah, berada, hidup
πνεῦμα: kata benda netral yang umum tunggal nominative dari πνεῦμα yang artinya;  roh, kuasa, jiwa
ὅτι: bersama mensubordinasi dari ὅτι yang artinya;  bahwa, seolah-olah
Ἰησοῦς: kata benda nominatif maskulin singular tepat dari Ἰησοῦς yang artinya Yesus, Tuhan Yesus
οὐδέπω: keterangan dari οὐδέπω yang artinya; belum, belum pernah
ἐδοξάσθη: aorist verba pasif indikatif orang ke 3 tunggal dari δοξάζω yang artinya; memuliakan, mulia

ayat 40
Ἐκ: preposisi genitive dari ἐκ yang artinya; berasal dari, oleh, sejak
τοῦ: singular definite article maskulin genitive dari
οὖν: hubungannya koordinasi dari οὖν yang artinya; karna itu, maka, kemudian
ἀκούσαντες: kata kerja participle jamak maskulin aorist aktif nominative dari ἀκούω yang artinya;  mendengar, mengerti
τῶν: jamak definite article maskulin genitive dari
λόγων: plural noun masculine genitive dari λόγος yang artinya;  firman, ajaran
τούτων: jamak maskulin ganti demonstratif genitive dari οὗτος yang artinya; ini, inilah, dia
ἔλεγον: verba indikasi sempurna aktif orangke 3 plural  dari λέγω yang artinya; berkata, berbicara, mengucapkan
οὗτός: singular pronoun maskulin demonstratif nominative dari οὗτος yang artinya; ini, inilah, dia
ἐστιν: kata kerja indikatif hadir aktif orang ke 3 tunggal dari εἰμί yang artinya; adalah, berada, hidup
ἀληθῶς: keterangan dari ἀληθῶς yang artinya; sungguh-sungguh, sesungguhnya
: singular definite article maskulin nominatif dari
προφήτης: umum kata benda tunggal nominatif maskulin dari προφήτης yang artinya;  nabi


ayat 41
ἄλλοι: jamak kata sifat maskulin terbatas nominatif tanpa gelar dari ἄλλος yang artinya; sebagian
ἔλεγο:ν kata kerja aktif indikatif sempurna oranng ke 3jamak dari λέγω yang artinya, berkata, berbicara, mengucapkan
οὗτός: singular pronoun maskulin demonstratif nominative dari οὗτος yang artinya; ini, inilah, dia
ἐστιν: kata kerja indikatif hadir aktif orang ke 3 tunggal dari εἰμί yang artinya, adalah
: singular definite article maskulin nominatif dari
χριστός: kata benda tunggal maskulin nominatif tepat dari Χριστός yang artinya; Kristus, yang di urap
οἱ: jamak definite article maskulin nominatif dari
δὲ: hubungannya koordinasi dari δέ yang artinya; tetapi, akan tetapi, maka, dan
ἔλεγον: kata kerja aktif indikatif sempurna orang ke 3jamak dari λέγω yang artinya; berkata, berbicara, mengucapkan
μὴ: partikel dari μή yang artinya;  tidak
γὰρ: hubungannya koordinasi dari γάρ yang artinya; karena, memang
ἐκ: preposisi genitive dari ἐκ
τῆς: singular definite article feminin genitive dari
Γαλιλαίας: singular kata benda feminin genitive tepat dari Γαλιλαία yang artinya; Galilea
: singular definite article maskulin nominatif dari
χριστὸς: singular noun masculine nominatif tepat dari Χριστός yang artinya; kristus, yang diurapi
ἔρχεται: verba indikasi hadir menengah orang ke 3tunggal dari ἔρχομαι yang artinya; datang, kembali

ayat 42
οὐχ: keterangan dari οὐ
ἡ:
singular definite article feminin nominative dari
γραφὴ:
umum kata benda tunggal nominatif feminin dari γραφή yang artinya; kitab, kitab suci
εἶπεν:
kata kerja aorist aktif indikatif 3 orang tunggal dari λέγω yang artinya; berkata, berbicara, mengucapkan
ὅτι:
bersama mensubordinasi dari ὅτι
ἐκ:
preposisi genitive dari ἐκ
τοῦ:
Artikel genitive pasti netral tunggal dari
σπέρματος:
benda netral genitive tunggal umum dari σπέρμα yang artinya; keturunan, anak-anak
Δαυὶδ:
singular noun masculine genitive dari Δαυίδ yang artinya;  daud
καὶ:
hubungannya koordinasi dari καί
ἀπὸ:
preposisi genitive dari ἀπό  yang artinya, dari, berasal dari, sejak, dengan, karena, oleh
Βηθλέεμ:
singular kata benda feminin genitive tepat dari Βηθλέεμ yang artinya; Betlehem
τῆς:
singular definite article feminin genitive dari
κώμης:
umum kata benda tunggal genitive feminin dari κώμη yang artinya; desa, kampung
ὅπου:
bersama mensubordinasi dari ὅπου yang artinya;  dimana, dimana saja, sejauh mana, kemana
ἦν:
kata kerja indikatif sempurna aktif orang ke 3tunggal dari εἰμί; ini, inilah, dia
Δαυὶδ:
Kata benda tunggal maskulin nominatif tepat dari Δαυίδ yang artinya; Daud
ἔρχεται:
verba indikasi hadir menengah orang ke  btunggal dari ἔρχομαι yang artinya;  datang, kembali
ὁ:
singular definite article maskulin nominatif dari
χριστός:
singular noun masculine nominatif tepat dari Χριστός yang artinya; Kristus, yang di urapi
ayat 43
σχίσμα: kata benda netral nominatif tunggal umum dari σχίσμα yang artinya; pembelahan, perpecahan, aliran
οὖν:
hubungannya koordinasi dari οὖν yang artinya; karena itu, maka, kemudian
ἐγένετο:
kata kerja aorist tengah indikatif  orangke 3 tunggal dari γίνομαι yang artinya; menjadi, lahir, ada
ἐν:
preposisi dativ dari ἐν yang artinya; di di dalam, diantara
τῷ:
singular definite article maskulin dativ dari
ὄχλῳ:
umum kata benda tunggal dativ maskulin dari ὄχλος yang artinya; banyak, khalayak, rakyat biasa
δι:
preposisi akusatif dari διά yang artinya; melalui, pada, selama
αὐτόν:
singular kata ganti maskulin pribadi akusatif dari αὐτός yang artinya; diri sendiri, dia
ayat 44
 τινὲς: plural pronoun maskulin terbatas nominative dari τὶς yang artinya;  beberapa, seseorang
δὲ:
hubungannya koordinasi dari δέ
ἤθελον:
kata kerja aktif indikatif sempurna orang ke 3 jamak dari θέλω yang artinya; menghendaki, suka
ἐξ:
preposisi genitive dari ἐκ 
 αὐτῶν: jamak ganti maskulin pribadi genitive dari αὐτός
πιάσαι:
aorist infinitive verba aktif dari πιάζω yang artinya; ,menangkap, menawan
αὐτόν:
kata ganti tunggal maskulin pribadi akusatif dari αὐτός
ἀλλ:
hubungannya koordinasi dari ἀλλά yang artinya; tetapi, melainkan
οὐδεὶς:
singular pronoun maskulin terbatas nominative dari οὐδείς yang artinya; tidak seorang/sesuatu, tidak sah
ἐπέβαλεν:
kata kerja aorist aktif indikatif 3 orang tunggal dari ἐπιβάλλω yang artinya; melemparkan, menempatkan, menaruh, memegang
ἐπ preposisi akusatif dari ἐπί yang artinya; pada, dimuka, dekat, dihapan, terhadap
αὐτὸν:
singular kata ganti maskulin pribadi akusatif dari αὐτός
τὰς:
jamak definite article feminin akusatif dari
χεῖρας:
kata benda jamak feminin akusatif umum dari χείρ yang artinya; Tangan




2.      Kritiks Teks
Ayat 37/38:
 Ἐν δὲ τῇ ἐσχάτῃ ἡμέρᾳ τῇ μεγάλῃ τῆς ἑορτῆς εἱστήκει ὁ Ἰησοῦς καὶ ἔκραξεν λέγων· ἐάν τις διψᾷ ἐρχέσθω πρός με καὶ πινέτω.
1.      Terdapat tanda Г yang artinya ganti kata berikut ada dibawah  dari kata ἔκραξεν (berseru)  menjadi ξεν(berseru), yang mengusulkan Papyrus 66, codex Sinaiticus (χ) abad ke IV, codex Bezae Cantabrigensis, abad ke V dan IV (D), codex koridethi abad ke IX (Θ), dan Minuskel lainnya.
Kalimat tanpa ada usulan: didalam perayaan hari agung terakhir Tuhan Yesus berdiri dan berseru.
Kalimat sesudah ada usulan: didalam perayaan hari agung terakhir Tuhan Yesus berdiri dan berseru.
Kesimpulan : berdasarkan penelitian diatas usulan tersebut tidak mempengaruhi makna kalimat bahkan pengertiannya sama, maka usulan ditolak.
2.      Terdapat tanda   , ganti kalimat berikut ada dibawah πρός με(kepadaKu)  menjadi kalimat  πρόςεμε(kepadaKu), yang mengusulkan Papyrus 75, kodeks Vaticanus  abad ke IV (B)
Kalimat tanpa ada usulan: jika seseorang haus datang kepadaKu dan minum.
Kalimat sesudah ada usulan : jika seseorang haus datang kepadaKu dan minum.
Kesimpulan: berdasarkan penelitian diatas, maka usulan tersebut ditolak karena memiliki arti yang sama.
Ayat 39:
 τοῦτο δὲ εἶπεν περαὶ τοῦ πνεύματος ὃ ἔμελλον λαμβάνεινα οἱ πιστεύσαντες εἰς αὐτόν· οὔπω γὰρ ἦν πνεῦμα, ὅτι Ἰησοῦς οὐδέπω ἐδοξάσθη.
1.      Terdapat tanda Г artinya ganti kata berikut yang ada dibawah pada natskah yang lain yakni εἶπεν artinya berbicara diubah menjadi     artinya pembereitaan diusulkan oleh papyrus 66, kodeks sinaticus abad ke IV(χ), dan di pertahankan papyrus 66, kodeks bezae kantabrigenesis (D).kodeks purpureus petrolitanus, abad VI (N), kodeks borgianus abad V(T), kodeks atheous dionysiou, abad IVdanV(W), abad  IX,X (Г), ABAD  IX(Δ), kodeks korideti,abad IX(Θ), kodeks adnot(Ψ). Dan meniskuel lainnya.
Kalimat tanpa usulan adalah berbicara
Kalimat setelah usulan perubahan adalah pemberitaan
Kesimpulan: berdasarkan penelitaan diatas maka perubahan yang di usulkan tidak mengandung arti yang kurang diterima karena jika ada perubahan maka kalimat tersebut mengandung arti yang kurang tepat dengan arti yang dianggap cocok kemudian kedua arti antara kata sebelum dan perubahan;berbicara dengan kata setelah ada perubahan; pemberitaan sangat berbeda makna-makna usulan tidak diterima dan kodeks yang mengusulkan tidak termasuk dkodeks yang bermutu.
2.      Terdapat tanda  Г· artinya ganti kata berikut yang ada dibawah pada natskah yang lain yakni : yang mana diubah menjadi οὐ artinya dimana yang diusulkan papyrus 66, kodeks sinaticus abad ke IV(χ), dan di pertahankan papyrus 66, kodeks bezae kantabrigenesis (D).kodeks purpureus petrolitanus, abad VI (N), kodeks borgianus abad V (T), kodeks atheous dionysiou, abad IVdanV(W), abad  IX,X (Г), abad  IX(Δ), kodeks korideti,abad IX(Θ), kodeks adnot(Ψ). Dan f1 meniskuel lainnya 28,33,565,892.1010,1241,1424,yang mempertahankan papyrus 75, kodeks vaticanus abad ke IV(B), kodeks cyprius abad IX ,XI (K).0105,700.
Kalimat tanpa usulan adalah yang mana
Kalimat setelah perubahan adalah dimana
Kesimpulan: berdasarkan penelitian di atas, maka perubahan yang diusulkan tidak diterima. Karena jika ada perubahan makna kalimat tersebut berubah makna disamping itu juga bahwa kodeks yang mengusulkan juga tidak termaasuk kodeks bermutu atau berkualitas.
3.    Terdapat tanda Г   artinya ganti kalimat berikut dengan kalimat yang ada di bawah atau pada natskah yang lain yakni ἔμελλον λαμβάνειν artinya untuk menerima diubah menjadi ἔλαμβάνον artinya diterima, yang diusulkan oleh kodeks atheous dionysiou, abad IVdanV(W),  Kalimat tanpa usulan adalah untuk menerima
Kalimat setelah perubahan adalah diterima
Kesimpulan: berdasarkan penelitian di atas, penulis cenderung memakai kalimat sesudah perubahan, karena setelah mengganti kata diatas jadi memiliki makna yang sama
4.    Terdapat tanda Г artinya ganti kata berikut dibawah yakni πιστεύσαντες artinya percaya di ubah menjadi εύοντες artinya mempercayai, yang diusulkan kodeks sinaticus abad ke IV(χ), dan di pertahankan papyrus 66, kodeks bezae kantabrigenesis (D). kodeks korideti,abad IX(Θ), kodeks adnot(Ψ), dan meniskuel lainnya 01,05,f1-13 yang mempertahankan papyrus 66,kodeks tischendorpianus III abad X(L) , kodeks borgianus abad V (T),  kodeks atheous dionysiou, abad IVdanV(W).
 Kalimat tanpa usulan adalah percaya
Kalimat setelah perubahan adalah mempercayai 
 Kesimpulan: berdasarkan penelitian di atas, penulis cenderung memakai kalimat sesudah perubahan, karena setelah mengganti kata diatas jadi memiliki makna yang sama
5.      Tanda Г artinya ganti kata berikut dibawah yakni πνεῦμα artinya roh di ubah menjadi πναγὶον artinya roh kudus.yang mengusulkan papyrus 66, kodeks tischendorpianus III abad X (L),  kodeks atheous dionysiou, abad IVdanV(W), dan meniskuel yunani lainnya 0105,f1-13.
Kalimat tanpa usulan adalah roh
Kalimat setelah perubahan adalah roh kudus
Kesimpulan : berdasarkan penelitian di atas usulan tidak di terima karena setelah diselidiki kedua kata ini memiliki arti yang sama  dan kodeks yang mengusulkan merupakan kodeks yang kurang bermutu
6.      Terdapat tanda Г artinya ganti kata berikut dibawah yakni  οὐδέπω artinya belum di ubah menjadi οὐπω artinya belum. yang mengusulkan kodeks sinaticus abad ke IV(χ), kodeks vaticanus abad ke IV(B), kodeks bezae kantabrigenesis (D). kodeks korideti,abad IX(Θ), Kalimat tanpa usulan adalah belum
Kalimat setelah perubahan adalah belum
Kesimpulan: berdasarkan penelitian di atas maka perubahan tidak di terima karena arti kata belum memiliki arti yang sama dan mempengaruhi makna dari kalimat tersebut yang mengusulkan juga termasuk kodeks yang bermutu.
 Ayat 40 :
Ἐκ τοῦ ὄχλου οὖν ἀκούσαντες τῶν λόγων τούτων ἔλεγον· οὗτός ἐστιν ἀληθῶς ὁ προφήτης·
1.      Artinya ganti kalimat ada di bawah dimana kalimat Ἐκ τοῦ λλου οὖν(maka dari pihak orang banyak itu)  diganti menjadi Πολλοι εκ . oχ. Oι( banyak dari khalayak ramai) yang mengusulkan papyrus 66. Usulan yang kedua πoλλοι oυν εκ τ. oχ(banyak dari khalayak ramai) Yang mengusulkan codex Koridethi abad IX (Θ),codex tanpa nama abad VIII (ᴪ).dan minuskel lainnya. Sedangkan mempertahankan teks tersebut adalah papyrus 66,75,Sinaiticus abad IV (χ),Vaticanus abad IV (B),Bezae Cantabrigensis abad V dan IV (D),Regius abad VIII (L),Borgianus abad V (T),,Athous Gionysiou abad V dan  VI (W) dan minuskel lainnya.
Kalimat tanpa ada usulan: maka dari pihak orang banyak itu.
Kalimat sesudah ada usulan: banyak dari khalayak ramai.
Kesimpulan : berdasarkan penelitian tersebut usulan tidak diterima, karena kata-katanya mubajir dan juga papyrus yang mempertahankan lebih berkualitas dibandingkan dengan papyrus yang mengusulkan.
2.      Г artinya ada kata yang disisipkan yaitu ἀκούσαντες αυτον τον(mendengarkan Firman, Berkata) yang mengusulkan adalah Papyrus 66,Sinaiticus abad V (χ), Bezae Cantabrigensis abad V dan IV (D),Athous Dinaysiou abad V dan VI (W),koridethi abad IX (Θ), dan minuskel lainnya. Yang mempertahankan tidak ada.
Kalimat tanpa ada usulan : mendengarkan firman Tuhan, berkata.
Kalimat sesudah ada usulan: mendengarkan firman itu, berkata.
Kesimpulan: menurut analisa usulan apparatus tersebut mempengaruhi isi maupun makna sehingga usulan nya diterima, karena codex yang mengusulkan berkualitas.
3.      Г artinya ada kata yang disisipkan dimana kata yang disisipkan adalah οτι oυτός
( sesungguhnya Dia ini adalah nabi) yang mengusulkan adalah codex Bezae Cantabrigensi abad V dan IV (D),Regius abad VIII (L),Athous Dianysiou abad IV dan V dan minuskel lainnya.
Kalimat tanpa ada usulan: sesungguhnya Dia ini adalah nabi.
Kalimat sesudah ada usulan: bahwa sesungguhnya Dia adalah nabi.
Kesimpulan : dari penelitian diatas, usulan tidak diterima karena codex yang mempertahan kan lebih berkualitas daripada yang mengusulkan
Ayat 41 :
 λεγον· οὗτός ἐστιν ὁ χριστός, οἱ δὲ ἔλεγον· μὴ γὰρ ἐκ τῆς Γαλιλαίας ὁ χριστὸς ἔρχεται;
1.      Terdapat tanda  Г artinya ada kata yang disisipkan dimana kata οτι οὗτός( Dia ini adalah Kristus) yang mengusulkan adalah kodeks Bezae Cantabrigensis abad V dan IV (D),Regius Abad VIII (L),Athous Dionysiou abad IV dan V dan minuskel lainnya.
Kalimat tanpa ada usulan: Dia ini adalah Kristus.
Kalimat sesudah ada usulan: bahwa Dia ini adalah Kristus.
Kesimpulan: berdasarkan penelitian diatas usulan tersebut tidak diterima karena codex yang mengusulkan tidak berkualitas.
2.      Terdapat tanda           Artinya ganti kalimat berikut ada di bawah yaitu dimana kalimat οἱ δὲ(tetapi) diganti menjadi αλλo( yang lain) yang mengusulkan adalah papyrus 66,Sinaiticus abad V (χ),Bezae cantabrigensis abad V dan IV (D) , kodeks tanpa nama abad VIII (ᴪ). Dan minuskel lainnya. Sedangkan yang mempertahankan adalah Papyrus 66,75, Vaticanus abad IV (B),Regius abad VIII (L),Purpureus Petropolitanus abad VI (N),Borgianus abad V (T),Athous Dionysiou abad IV dan V (W),Koridethi abad IX (Θ),dan minuskel lainnya.
Kalimat tanpa ada usulan: tetapi
Kalimat sesudah ada usulan: yang lain
Kesimpulan: usulan tersebut diterima karena kata tersebut mempengaruhi makna kalimat dan codex yang mengusulkan lebih berkualitas.
            Ayat 42 :
ὐχ ἡ γραφὴ εἶπεν ὅτι ἐκ τοῦ σπέρματος Δαυὶδ καὶ ἀπὸ Βηθλέεμ τῆς κώμης ὅπου ἦν Δαυὶδ ἔρχεται    ὁ χριστός;
1.      Terdapat tanda Г Artinya ganti kata berikut ada di bawah yang mana kata oῦχ(tidak) menjadi oυχι(tidak),kodeks Sinaiticus abad IV (χ),Bezae Cantabrigensis abad V dan IV (D),Athous Dionysiou abad IV dan V dan minuskel lainnya. Dan yang mempertahankan papyrus 66,vaticanus abad V (B),Regius abad VIII (L),Petropolitanus abad V (P),Borgianus abad V (T), koridethi abad IX (Θ),kodeks tanpa nama abad VIII (ᴪ).dan minuskel lainnya.
Kalimat tanpa ada usulan: tidak
Kalimat sesudah ada usulan: tidak
Kesimpulan: berdasarkan penelitian diatas usulan tidak diterima karena memiliki arti yang sama dan codex yang mengusulkan tidak berkualitas.
2.      Terdapat tanda O artinya di hilangkan tanda berikut ἐκ(didalam) yang mengusulkan papyrus 66,kodeks Bezae Cantabrigensis dan minuskel lainnya.
Kalimat tanpa ada usulan: berasal dari keturunan Daud dan dari kampung Bethlehem dimana tempat Daud dahulu tinggal.
Kalimat sesudah ada usulan: berasal dari keturunan Daud dan dari kampung Bethlehem dimana tempat Daud dahulu tinggal.
Kesimpulan: usulan tidak diterima karena mempengaruhi makna kalimat meskipun kata tersebut dihilangkan dan codex yang mepertahan kan lebih berkualitas daripada yang mengusulkan.
3.      Terdapat tanda     artinya kata tersebut di beri dalam satu urutan yang mengusulkan adalah Papyrus 66,Sinaiticus abad IV (χ), Bezae Cantabrigensis abad V dan IV (D), koridethi abad IX (Θ), dan minuskel lainnya. Sedangkan yang mempertahankan adalah papyrus 75,Vaticanus abad IV (B),Regius abad VIII (L),Borgianus abad V (T),Athous Dionisiou abad IV dan V (W),kodeks tanpa nama abad VIII (ᴪ) dan minuskel lainnya.
Kalimat tanpa ada usulan: Kristus datang
Kalimat sesudah ada usulan: Kristus datang
Kesimpulan: usulan tidak diterima dan codex yang mempertahankan lebih berkualitas daripada yang mengusulkan.

Ayat 43 :
σχίσμα οὖν ἐγένετο ἐν τῷ ὄχλῳ δι᾽ αὐτόν (Joh 7:43 BGT)
Ayat 44 :
τινὲς δὲ ἤθελον ἐξ αὐτῶν πιάσαι αὐτόν, ἀλλ᾽ οὐδεὶς ἐπέβαλεν ἐπ᾽ αὐτὸν τὰς χεῖρας.
1.       Г- Artinya adalah ganti kata berikut ada  dibawah yang mana kata ἐπεβαλεν( menjadi –λλεν yang mengusulkan papyrus 66 dan minuskel lainnya. Dan usulan kedua yaitu εβαλεν yang mengusulkan papyrus 75,kodeks vaticanus abad IV (B),Regius Abad VIII (L),Borgianus abad V (T),dan minuskel lainnya. Sedangkan yang mempertahankan teks tersebut adalah papyrus 66,Sinaiticus abad IV (χ), Bezae Cantabrigensis abad V dan IV (D), Athous Dionisiou abad IV dan V (W), koridethi abad IX (Θ),kodeks tanpa nama abad VIII (ᴪ) dan minuskel lainnya.

3.      Terjemahan Harafiah
Ayat 37 : didalam perayaan hari agung terakhir, Yesus berdiri dan berseru: “jika seseorang haus, datang kepadaKu dan minum.
Ayat 38: beriman kepada-Nya sesuai dengan dikatakan kitab suci: bahwa air hidup itu berasal dari Aku dan mengalir seperti sungai didalam hati-Nya.
Ayat 39:
Ayat 40: maka dari pihak orang banyak itu mendengarkan firman itu berkata: sesungguhnya Dia ini adalah nabi.
Ayat 41: sebagian berkata dia ini Kristus, sedangkan yang lain berkata bukan, Kristus tidak datang dari Galilea.
Ayat 42: kitab suci mengatakan bahwa Kristus berasal dari keturunan Daud dan dari kampung Bethlehem, dimana tempat Daud dahulu tinggal.
Ayat 43:  maka lahir perpecahan diantara orang banyak karena Dia.
Ayat 44: beberapa menghendaki menangkap Dia, tetapi tidak seorang pun memegang tangan-Nya
4.      Latar Belakang
            Injil Yohanes adalah injil  yang terunik di antara keempat Injil. Injil ini mencatat banyak hal tentang pelayanan Yesus di daerah Yudea dan Yerusalem yang tidak ditulis oleh ketiga Injil yang lain, dan menyatakan dengan lebih sempurna rahasia tentang kepribadian Yesus. Penulis diidentifikasikan secara tidak langsung sebagai "murid yang dikasihi-Nya" (Yoh 13:23; Yoh 19:26; Yoh 20:2; Yoh 21:7,20).
            Kesaksian tradisi Kekristenan serta bukti yang terkandung dalam Injil ini sendiri menunjukkan bahwa penulisnya adalah Yohanes anak Zebedeus, salah satu di antara dua belas murid dan anggota kelompok inti Kristus (Petrus, Yohanes, dan Yakobus).
            Penggambaran perjalanan hidup Yesus oleh Yohanes  dimulai dari pelayanan-Nya hingga kepada penyaliban dan kebangkitan, layaknya injil Sinoptis lainnya. Namun ada perbedaan yang khas yaitu menurut injil  sinoptis yang mengikuti pola khas Markus, bahwa Yesus pergi ke Yerusalem hanya sekali yaitu pada akhir pelayanan-Nya, tetapi menurut Yohanes Ia pergi kesana dalam empat kesempatan (2:13; 5:1; 7:10; 12:12). Seringkali Yesus digambarkan hadir pada perayaan  sebuah pesta, dan tiga kesempatan lainnya  pada perayaan paskah. Ada sejumlah ucapan-ucapan Yesus yang sejajar dengan ungkapan-ungkapan dalam perjanjian lama yang terdapat dalam injil Yohanes. Secara khusus ungkapan  ἐγώεἰμι  “Aku adalah” bahwa ungkapan ini sejajar dengan ungkapan yang terdapat dalam perjanjian lama” aniki” aku adalah atau ungkapan “Aku adalah Aku” yang digunakan oleh Yahweh.

            Dalam Yohanes tidak ada “penetapan” perjamuan kudus. Ada lagi perbedaan-perbedaan lebih lanjut sehubungan dengan hari kematian Yesus. Menurut sinoptis (Mrk.14:12) Yesus merayakan paskah dengan murid-muridNya pada waktu matahari terbenam. Menurut Yohanes Ia mati pada sore sebelumnya, pada tanggal 14 Nissan (saat “persiapan” untuk paskah), saat domba-domba paskah disembelih di Bait Allah (19:30-31).
            Kebanyakan nas sinoptis tidak mempunyai kesamaan dengan Yohanes. Mengenai kisah-kisah mujizat yang ditemukan dalam Yohanes hanya pemberian makan kepada lima ribu orang (6:1). Dan berjalan di air (6:16), yang mirip dengan mujizat-mujizat dalam sinoptis. Kisah penyembuhan hamba perwira romawi (4:46),telah diperluas jika dibandingkan dengan Mat.8:5,dan Luk.7:1. Namun sebaliknya, Yohanes mengandung empat kisah mujizat yang ada kesamaannya dalam Sinoptis(2:1; 5:1; 9:1; 11:1).[1]
            Disamping itu, injil ini  sangat kaya dengan pola pikiran yunani (helenistis), terutama aliran  pikiran-pikiran Gnostik. Banyak bahasa dari kebudayaan Yunani dan aliran pikiran Gnostik yang kita temukan di dalamnya. Istilah Logos, terang, dunia atas dan dunia bawah dan lain-lain adalah beberapa contoh bahan dari alam pikiran Yunani Gnostik itu. Akan tetapi pengaruh gnostik itu tidaklah mengaburkan makna dari iman  Yohanes misalnya gagasan tentang logos, gagasan logos itu sudah dipengaruhi oleh latar belakang Yunani, karena logos dalam arti Yunani mustahil mengambil rupa manusia mengingat bahwa materi bagi yunani gnostik adalah mempunyai sifat jahat padahal Yesus sebagai logos telah menjadi manusia.
            Menurut beberapa sumber kuno, Yohanes, rasul yang sudah lanjut usianya, sementara tinggal di Efesus, diminta oleh para penatua di Asia untuk menulis "Injil yang rohani" ini untuk menyangkal suatu ajaran sesat mengenai sifat, kepribadian dan keilahian Yesus yang dipimpin oleh seorang Yahudi berpengaruh bernama Cerinthus. Injil Yohanes tetap melayani gereja sebagai suatu pernyataan teologis yang sangat dalam tentang "kebenaran" yang menjelma di dalam diri Yesus Kristus.
            Sekali kita memahami hal ini, kita dapat mengerti makna istimewa dari gagasan Yohanes khususnya eskatologinya. Sebagai akibat segi masa kinya menjadi vital kembali dalam arti  yang cenderung tak dapat dibandingkan dalam masanya.”. Disitulah keselamatan yang jelas disajikan sebagai keselamatan yang dinyatakan dalam Yesus. Kita tidak ditinggalkan dalam keraguan bahwa “firman itu telah menjadi manusia” (Yoh.1:14) karena itu, kita dapat menggambarkan titik tolak Yohanes sebagai usaha menanggapi masalah-masalah dengan cara baru dan radikal yang tidak dapat lagi dipecahkan dengan metode-metode tradisional.[2]

5.      Konteks Nas
a.       Konteks  umum
            Kitab Injil Yohanes menekankan bahwa Yesus sudah dinubuatkan terlebih dahulu. ."Tujuh belas kali dengan tegas dalam Perjanjian Lama dikutip untuk membuktikan hal ini (bnd.5:39, 47). Yohanes menekankan tujuannya dalam Yoh 20:31, yaitu "supaya kamu percaya bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya. Yohanes menulis injil ini dengan maksud untuk menguatkan dasar iman supaya orang percaya dapat terus percaya kendatipun ada ajaran palsu, dan dengan demikian masuk dalam persekutuan penuh dengan Bapa dan Anak (bd. Yoh 17:3).
            Bruce dalam bukunya mengatakan bahwa injil Yohanes ditulis pada abab pertama sesudah injil sinoptis dan ia lebih cenderung kepada tahun 90M yang menyatakan sebagai tahun penulisannya, sementara Duyverman mengatakan bahwa injil Yohanes itu ditulis sesudah tahun 98, karena Yohanes dikatakan meninggal pada masa kaisar Trayanus (98-117) yang lebih lanjutnya ia membuat perkiraan yaitu kira-kira tahun 100M.
            Perkara yang khas dalam injil Yohanes adalah: tidak ada tanda-tanda bahwa Yesus menghendaki supaya kemuliaanNya atau mujizat-mujizatNya didiamkan, tetapi berbeda halnya dengan injil-injil sinoptik terlebih injil Markus yang didalamnya dinyatakan bahwa Yesus sering sekali memberikan nasehat dengan keras, supaya jangan menunjukkan kemulianNya.
            Injil keempat ini menyajikan bukti-bukti yang terpilih dengan cermat bahwa Yesus adalah Mesias Israel dan Putra Allah yang menjelma dan bukan anak angkat. Bukti-bukti yang mendukung termasuk: (1) tujuh tanda (Yoh 2:1-11; Yoh 4:46-54; Yoh 5:2-18; Yoh 6:1-15; Yoh 6:16-21; Yoh 9:1-41; Yoh 11:1-46) dan tujuh ajaran (Yoh 3:1-21; Yoh 4:4-42; Yoh 5:19-47; Yoh 6:22-59; Yoh 7:37-44; Yoh 8:12-30; Yoh 10:1-21) sebagai penyingkapan Yesus tentang identitas-Nya yang sebenarnya; (2) tujuh pernyataan "Aku adalah" (Yoh 6:35; Yoh 8:12; Yoh 10:7; Yoh 10:11; Yoh 11:25; Yoh 14:6; Yoh 15:1). Dengan pernyataan ini Yesus menyatakan secara kiasan peranan-Nya dalam penebusan umat manusia. (3) Kebangkitan tubuh-Nya dari antara orang mati sebagai tanda terakhir dan puncak pembuktian bahwa Dia memang "Kristus, Anak Allah" (Yoh 20:31). Injil Yohanes mempunyai dua bagian besar.
(1) Pasal 1-12 (Yoh 1:1-12:50)yang menyajikan kisah penjelmaan dan pelayanan umum Yesus. Sekalipun tujuh tanda yang meyakinkan, tujuh ajaran yang berbobot, dan tujuh pernyataan "Aku adalah" yang menakjubkan, orang-orang Yahudi menolak Yesus sebagai Mesias mereka.

(2) Setelah ditolak oleh umat perjanjian yang lama yaitu Israel, Yesus (pasal 13-21; Yoh 13:1-21:25) memusatkan perhatian pada murid-murid-Nya sebagai inti dari umat perjanjian yang baru (yaitu: gereja yang didirikan oleh-Nya). Pasal-pasal ini mencantumkan perjamuan terakhir (pasal 13; Yoh 13:1-20), ajaran terakhir (pasal 14-16; Yoh 14:1-16:33), dan doa-Nya yang terakhir (pasal 17; Yoh 17:1-25) untuk murid-murid-Nya dan semua orang percaya.  Kemudian perjanjian baru diresmikan dan ditegakkan oleh kematian (pasal 18-19; Yoh 18:1-19:42) dan kebangkitan-Nya (pasal 20-21; Yoh 20:1-21:25).
             
Garis besar pembagian injil Yohanes adalah sebagai berikut:
a.       Penyataan diri Yesus kepada dunia (1:1-12:50)
i.                    Kata pendahuluan (1:1-18)
ii.                  Pernyataan diri Yesus (1:19-2:11)
iii.                Kabar baru (2:12-4:54)
iv.                Yesus, Anak Allah (5:1-47)
v.                  Yesus, roti kehidupan (6:1-71)
vi.                Sengketa dengan orang Yahudi (7:1-8:59)
vii.              Yesus terang dunia (9:1-41)
viii.            Yesus, gembala yang baik (10:1-42)
ix.                Kebangkitan dan hidup yang kekal (11:1-57)
x.                  Bayangan salib (12:1-36a)
xi.                Kata penutup (12:36b-50).
b.      Penyataan diri Yesus kepada murid-muridNya (13:1-17;26)
i.                    Perjamuan Terakhir (13:1-30)
ii.                  Ucapan-ucapan Syukur (13:31-16:33)
iii.                Doa Yesus untuk murid-muridNya (17:1-26)
c.       Yesus dipermuliakan (18:1-21:25)
i.                    Pendertiaan Yesus (18:1-19:42)
ii.                  Kebangkitan Yesus (20:1-31)
iii.                Pemberian Tugas kepada murid-muridNya (21:1-25).[3]

b.      Konteks  Khusus
            Bagian Yohanes 7:37-44 berisikan tentang “Air sumber hidup” yang dipakai untuk melambangkan berkat Allah dan penyegaran Rohani dan kerinduan akan air menunjukkan kebutuhan Rohani. Air dalam nats ini memberikan gambaran singkat tentang sosok Yesus yang dapat memberikan kesegaran iman bagi yang haus bahkan kekurangan akan kebenaran tentang kitab suci. Air dikaitkan dengan hidup kekal yang merupakan berkat tertinggi yang diberikan Allah.
Dalam nas inilah diperjelas siapakah sebenarnya Yesus yang akan menyelamatkan manusia dari dosa. Dan nas ini juga memperjelas kepada orang-orang disana akan ke-Mesiasan Yesus yang datang dari Galilea.
c.       Hubungan Ke belakang
            Jika kita perhatikan perikop ini (Yoh 7:37-44) memiliki hubungan erat dengan perikop yang sebelumnya (Yoh 7:25-36). Perikop sebelumnya menceritakan tentang adanya pertentangan-pertentangan yang terjadi mengenail asal Yesus. Bahkan orang-orang itu semakin marah bahkan benci kepadaNya ketika Yesus pada waktu Ia mengajar di Bait Allah mengatakan “Memang Aku kamu kenal dan kamu tahu dari mana asalKu, namun Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, tetapi Aku diutus oleh Dia yang benar yang tidak kamu kenal. Aku kenal Dia, sebab Aku datang dari Dia dan Dialah yang mengutus Aku”.
            Perikop Yoh 7:38-44 ini merupakan kelanjutan cerita Yoh 7:26-36. Nats sebelumnya yaitu bercerita tentang “Kesaksian Yesus tentang diriNya”, yang terjadi pada waktu pesta, kemudian berlanjut ke ayat 37-44, masih pada perayaan yang sama, namun ada penegasan mengenai Yesus sebagai “Air Sumber Hidup” sebagai gambaran diri-Nya. Dimana pertentangan antara orang banyak di ayat 26-36 memuncak di ayat 43-44, yaitu keinginan orang-orang menangkap Yesus.

d.      Hubungan kedepan
            Jika kita perhatikan dengan seksama, nas perikop setelah nas ini juga sangat berkaitan atau berhubungan satu sama lain, dimana setelah Yesus menyatakan dirinya bagi mereka yang haus akan firman Allah, dan menimbulkan keributan sehingga beberapa diantara orang banyak ingin menangkap Dia. Keributan ini dipicu karena asal Yesus dari Galilea, sementara orang-orang di perayaan Hari Raya Pondok Daun itu tidak mempercayai karena berdasar kitab suci yang mereka yakini tidak ada nabi yang berasal dari Galilea. Di ayat 45-52, ada pembelaan kepada Yesusoleh Nikodemus. Nikodemus mengatakan bahwa seseorang tidak boleh ditangkap apabila tidak terbukti bersalah, seperti halnya yang dikatakan oleh hukum taurat. Sehingga dapat kita simpulkan bahwa hubungan kedepan juga berhubungan dengan nas ini.

6.      Kritik Bentuk
6.1  Kritik Sastra
            Injil Yohanes ditulis dengan menggunakan sebagian besar kata Aram (Yoh.1:38, 41dsb; 9:7; 19:17; 20:16; semua beserta terjemahannya, sehingga dapat dikatakan injil ini ditujukan  bagi orang-orang bukan Yahudi), dan umumnyapun begitu memperlihatkan latar belakang Aram, sehingga ada ahli yang berpendapat,  bahwa injil terjemahan dari suatu karangan asli Aram. Dari segi bahasa, dapat dikatakan penulis injil ini adalah seorang Yahudi. Keterangan singkat mengatakan bahwa pengarang adalah seorang dari kalangan  pengiring Yesus, yang menyaksikan sendiri hal-hal yang ditulisnya (1:40; 2:6; 4:6; 8:20).[4]
            Salah satu ciri-ciri ‘sastra Yohanes’ adalah titik tolak eskatologisnya yang khusus yang diungkap di dalamnya. Dalam tradisi-tradisi Sinoptis awal dan dalam Paulus kita menemukan pengharapan yang segera akan parousia. Ada pula perbedaan-perbedaan lebih lanjut dalam gayanya. Dalam Yohanes tak terdapat ucapan-ucapan pendek dan tajam dari Yesus yang masih dapat dikenali dalam ungkapan-ungkapan sinoptis yang panjang (Mrk.13; Mat.5-7,dll).
            Perumpamaan dan alegori adalah jenis tulisan yang digunakan. Perumpamaan adalah untuk menerangkan satu hal yang tertentu saja. Misalnya di dalam perumpamaan tentang orang Samaria yang murah hati itu: sesame manusia tahu saling mengasihi. Dan jangan sekali ditafsirkan setiap unsure: keledai itu ialah kendaraan keselamatan (iman), yang bergerak dengan empat kaki, yakni keempat injil, membawasi korban kepada tempat penyembuhan,yaitu gereja dan selanjutnya. Sebaliknya alegori ialah suatu cerita yang didalamnya hampir setiap unsure mempunyai arti rohani; pokok anggur:Kristus; Ranting: anggota tubuhNya, orang-orang Kristen. Pengusahanya Allah Bapa. Disamping alegori itu memang terdapat beberapa kiasan (Yoh.3:8,29; 12:24:16:22) tetapi terus terasa bahwa fungsinya di dalam turunan itu adalah lain daripada perumpamaan.[5]

6.2  Sitz Im Leben
            Penting diingat bahwa dalam 20:19 dyb., bukannya murid yang dua belas atau yang sebelas itu yang dikarunia Roh, ‘melainkan murid-murid’. Kemuridan yang benar diwujudkan bukan dalam praktik kasih (13:34). Praktik mengasihi ini dikaitkan dengan cara yang amat khusus dengan Yesus, dan disini sekali lagi kita dapat melihat cara si penginjil mengolah eskatologi yang tradisional. Kasih menjadi mungkin bagi murid hanya karena Yesus memungkinkan mereka melaksanakannya, karena Dia yang diutus Allah telah memberikan “teladan” kepadanya (13:15). Bila seseorang mempraktikkan kasih, Bapa dan Anak datang kepadaNya (14:23): dengan inilah Parousia itu terjadi sekarang. Hal ini menjelaskan mengapa si penginjil membayangkan penghakiman sedang terjadi sekarang. Dia yang percaya, memiliki kehidupan, tetapi dia yang tidak percaya sudah mendapat penghakiman. Dengan kekuatan dan kesungguhan yang besar si pengarang membawa masa lampau untuk mempengaruhi kenyataan keselamatan masa kini.

6.3  Bidang Kehidupan keagamaan
            Keadaan kehidupan agama dalam injil Yohanes memuat penjelasan tentang hari-hari raya Yahudi dan adat istiadat Yahudi. Injil ini memakai istilah “Anak Allah”. Informasi pertama menunjukkan dua kemungkinan, pertama, ia adalah orang bukan Yahudi; dan kedua, orang Yahudi tapi bukan asli orang Yahudi yang tidak pernah tinggal di Palestina. Informasi kedua menunjukkan kata itu hanya bisa dimengerti oleh keturunan Yahudi yang menganut Yudaisme. Itu sebabnya, tak dapat disangkal bahwa pembaca injil ini adalah orang Yahudi yang tidak pernah tinggal di Palestina atau yang lahir di luar Palestina atau sering disebut suku perantau. Injil Yohanes sebagian besar mempunyai latar belakang Yahudi dan bukan Yunani. Dimana pada saat itu Yohanes sangat menentang agama tokoh-tokoh Yahudi. Pada tahun 100M yaitu pada periode ketika kitabnya ditulis, rupanya terjadi perpecahan atau percampuran berbagai aliran agama dan kepercayaan termasuk kekristenan. Injil ini ditulis agar pembaca percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah dan Mesias yang dijanjikan agar manusia dapat memperoleh keselamatan.[6]
            Sikap yang diambil Gereja Pasca-Rasuli melawan Gnostikisme meningkatkan kesulitan-kesulitan gereja, tetapi kesulitan-kesulitan itu akan dihadapi gereja. Dalam Gnotikisme gereja harus melawan suatu gerakan yang mampu mengungkapkan sesuatu yang merupakan masalah bagi gereja sendiri, yang membuat keadaan menjadi rumit. Segala usaha untuk memecahkannya hanyalah menyentuh permukaan permasalahannya dan gagal untuk mencapai akarnya.[7]
6.4  Bidang kehidupan social-budaya
            Bidang kehidupan social-budaya yaitu kebudayaan Yunani yang paling berperan, dimana terdapatnya kata-kata Yunani yaitu hukuman, menghukum. Kebiasaan-kebiasaan yang tidak dapat dihilangkan yaitu ketika Yesus mengetahui  dengan benar bahwa menurut hukum Yahudi, orang yang sakit mengidap, tidak boleh disembuhkanNya, lagi disuruhNya membawa tikarnya? Ini sungguh-sungguh menimbulkan perlawanan (Yoh.9:16). Pada masa ini bahwa pekabaran injil lebih mengingat keadaan setempat dan berusaha  sedapat mungkin untuk tidak perasaan orang lain.[8]


6.5  Bidang kehidupan Politik
            Bidang politik pemerintahan pada masa penulisan Injil Yohanes adalah pemerintahan Trayanus. Di daerah Efesus inilah Yohanes mempergunakan tahun-tahun terakhir dari hidupnya untuk menulis kenangannya dan ajarannya tentang diri dan pekerjaan Yesus. Ia sampai ke Efesus, kita ketahui  dari sejarah gereja bahwa orang-orang Kristen menyingkir ke dusun Pella sebelah timur  sungai Yordan (bnd. Mat.24:15) waktu kota Yerusalem hendak di kepung oleh tentara Roma (tahun 68), kemudian separuh lagi tersebar  kemana-mana, mungkin Yohanes dengan beberapa teman pergi ke Efesus, lalu menetap disitu.[9]
6.6  Peredaksian Nast
a.       Penulis
            Duyvermen mengatakan dalam menentukan penulis injil ini hanya terdapat satu pegangan, yakni dalam 21:20, 24. Murid yang dikasihi, yang pada waktu mereka sedang makan bersama duduk dekat Yesus, dialah Pengarang. Pada umumnya diakui bahwa yang hadir di waktu itu hanyalah ke-12 (11) rasul. Jadi, jumlah nya terbatas sampai 11 orang. Ia bukan Petrus, sebab ia beberapa kali disebut bersama-sama dengan dia; 13:23,dyb,; 20:2,dyb; 21:20,dyb. Yang berikut ini adalah dugaan, bukan kepastian: di dalam injil-injil ini kita melihat bahwa pada beberapa peristiwa yang penting, Yesus memilih tiga orang murid serta-Nya: Petrus, Yohanes, Yakobus (Luk.9:28 dan Mat. 26:37). Jika kita menganggap bahwa di antara mereka sudah terdapat “murid yang dikasihi”, maka pilihan jatuh kepada salah seorang anak Zebedeus: Yohanes atau Yakobus. Diantara keduanya sudah pasti bahwa Yakobus mati (Kis.12:2), sebelum tua umurnya. Padahal dari 21:23 mungkin kita menyimpulkan bahwa pengarang Injil itu muris yang dikasihi itu, meninggal waktu ia sudah tua sekali, sebab timbul desas-desus bahwa ia tidak akan mati. Jadi yang tinggal hanya Yohanes.[10]
            Injil ini menyinggung pembacanya secara langsung sebanyak dua kali. Pertama, dalam Yoh.19:25 disebut “supaya kamu percaya”. Kedua, Yoh. 20:31 disebut “siapakah kamu”. Memang kita mengetahui bahwa kedua informasi itu tidak dapat menerangkan siapakah dia. Namun, kita melihat dua hal yang dapat menentukan keberadaan penerima surat. Informasi ini menunjukkan bahwa kata itu hanya bisa dimengerti oleh keturunan Yahudi yang menganut Yudaisme.
b.      Waktu
            F F Bruce mengatakan bahwa Injil Yohanes ditulis pada abad-abad pertama  sesudah injil Sinoptis, dan lebih condong kepada tahun 90 M sebagai tahun penulisannya[11]. Duyverman mengatakan bahwa Yohanes meninggal pada usia yang sangat lanjut pada masa Kaisar Trayanus (98-117). Jika kabar ini benar, maka injil ini diterbitkan sesudah tahun 98, jadi kurang lebih tahun 100. [12]

7.      Tafsiran ayat per ayat
Ayat 37: didalam perayaan hari agung terakhir, Yesus berdiri dan berseru: “jika seseorang haus, datang kepadaKu dan minum.
            Dalam ayat ini dikatakn “didalam perayaan agung hari terakhir, Yesus berdiri dan berseru: “jika seseorang haus, datang kepadaKu dan minum. Perayaan hari agung yang dimaksudkan adalah perayaan hari raya Pondok Daun bagi kaum Yahudi. Ialah hari ketujuh atau hari kedelapan, hari perayaan penutup.
            Saat itu,Yesus berdiri di depan keramaian. Dia mengajak untuk memikirkan keperluan rohani bukan saja hal jasmani. Yesus berkata air yang mereka curahkan merunjuk diri-Nya sendiri. Yesus adalah lambang-lambang yang dirayakan.
            Pada puncak hari raya Pondok Daun, Tuhan Yesus menjanjikan Roh Allah dengan cara yang pasti sangat menantang mereka yang mau memihak kepada Dia, dan juga sungguh mengganggu mereka yang melawan Dia. Selama tujuh hari imam-imam mengadakan prosesi dari Kolam Siloam ke mezbah di Bait Allah. Pada hari yang pertama, sampai hari yang ketujuh prosesi itu diakhiri dengan pencurahan air di mezbah. Air itu dicurahkan untuk mengingatkan umat Israel bahwa TUHAN Allah menyediakan air bagi umat Israel di padang gurun, untuk minta hujan untuk tahun yang akan datang, dan mengingat janji Allah mengenai air yang berkelimpahan dan pencurahan Roh Allah.
            Namun pada hari terakhir, air tidak dicurahkan, sehingga perkataan Tuhan Yesus lebih dramatis lagi. Air yang mereka curahkan akan gagal, tetapi "air" yang akan disediakan oleh Tuhan Yesus tidak pernah gagal. Mereka memikirkan air hujan, tetapi Tuhan Yesus memakai kesempatan itu untuk mengarahkan perhatian mereka pada keperluan rohani mereka.
Ayat 38:  beriman kepada-Nya sesuai dengan dikatakan kitab suci: bahwa air hidup itu berasal dari Aku dan mengalir seperti sungai didalam hatinya.
            Yesus menunjuk kepada "Alkitab" karena itulah Firman Bapa-Nya dan dengan demikian merupakan kekuasaan tertinggi untuk kehidupan dan ajaran-Nya. Alkitab juga merupakan kekuasaan tertinggi bagi orang Kristen karena Allah sendiri yang berhak menentukan standar-standar kelakuan kita. Dia telah memilih untuk melaksanakan kekuasaan ini dengan memberitahukan kebenaran-Nya dalam Alkitab. Alkitab, selaku penyataan Allah, memiliki kekuasaan yang sama seolah-olah Allah sendiri yang berbicara kepada kita secara langsung. “Dari dalam hatinya” sterjemahan ini mengikuti sebuah tradisi yang memisahkan (dengan pakai titik) Yoh 7:38 dari Yoh 7:37. Maka "hatinya" ialah hati orang percaya. Tetapi tradisi paling tua menghubungkan "Barangsiapa percaya kepadaKu" dengan Yoh 7:37:"....dan minum, ialah barangsiapa percaya kepadaKu. Seperti yang dikatakan....". Kalau demikian maka "hatinya" ialah hati Yesus.
             seperti sungai” Janji ini kiranya berhubungan dengan ibadat, yang dirayakan pada perayaan Pondok-Daun. Dalam ibadat itu terdapat juga upacara mendoakan turunnya hujan, upacara yang memperingati mujizat air di gurun dahulu, dan dibacakan nubuat-nubuat mengenai mata air yang akan menghidupkan kembali Sion,
            Ayat ini memberikan tafsiran dan lebih menekankan kepada kita hal kepercayaan. Bagi siapa yang meyakini dan mempercayai firman dan menegaskannya melalui kebenaran Kitab Suci, di dalam hatinya akan terpancar sifat-sifat kasih yang mengalir dalam setiap perbuatan. Air itu mengalir dari orang yang percaya kepada Dia. Air hidup adalah air yang mendukung secara optimal adanya kehidupan yang berlangsung secara maksimal dan berkualitas. Orang yang percaya akan memiliki aliran-aliran air hidup bagi bagi dirinya dan dirasakan sekitarnya.

Ayat 39: “Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepadaNya; sebab Roh itu belum datang, karena Yesus belum dimuliakan”.

            Dari sudut pandangan mereka, pencurahan Roh Allah di hari Pentakosta itu belum terjadi, tetapi sudah dinubuatkan. Dalam ayat ini, Yesus menubuatkan pencurahan Roh Kudus di hari pentakosta. Pencurahan Roh Kudus dinubuatkan saat ritual hari pondok daun. Yesus adalah Roh yang akan diterima mereka yang percaya, tapi belum terjadi karena Yesus belum dimuliakan. Barangkali kata dimuliakan dalam nas ini mengandung makna kebangkitan Yesus dari kematian. Apabila karunia Roh diberikan kepada orang percaya, maka mereka akan mengalami hidup-Nya yang melimpah. Kemudian "air hidup" ini akan "mengalir" keluar kepada orang lain dengan pesan kesembuhan Yesus Kristus.
            Curahan Roh Kudus terkait erat dengan acara pencurahan air pada hari raya Pondok Daun, dan juga dengan bahasan Tuhan Yesus mengenai kematian-Nya (ayat 33-34). Dalam Injil Yohanes pasal 14:12; 15:26; dan 16:7 Dia menjelaskan bahwa Dia harus "pergi" sebelum Roh Allah dapat dicurahkan atas mereka.

Ayat 40: maka dari pihak orang banyak itu mendengarkan firman itu berkata: sesungguhnya Dia ini adalah nabi.
      Tuhan Yesus telah menyatakan diri-Nya di depat umum bahwa Dia adalah penggenapan dari hari raya Pondok Daun. Dialah sumber air, Dialah sumber Roh Kudus, Dialah yang dapat memuaskan segala keperluan mereka. Pernyataan yang begitu besar, di tempat yang ramai, harus dianggapi. Sesuai dengan pasal 1:5, "Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya." Anggapan rakyat terbagi dua.
            Mereka yang ditarik kepada-Nya dapat menerima perkataan-Nya dengan baik. Mereka mengerti bahwa Dia ini benar-benar nabi yang akan datang.672 Paham mereka mengenai hubungan antara Mesias dan benar-benar nabi yang akan datang tidak dapat dipastikan.
 Dalam ayat ini terjadilah beberapa pertentangan dan perbedaan pendapat tentang keberadaan Yesus itu. Setelah mendegar perkataan Yesus, muncul beberapa orang yang member tanggapan tentang Yesus. Dan dalam ayat ini mengatakan bahwa Yesus  ialah seorang nabi yang akan datang.

Ayat 41: sebagian berkata dia ini Kristus, sedangkan yang lain berkata bukan, Kristus tidak datang dari Galilea

            Pertentangan dan perbedaan pendapat Nampak dalam ayat ini. Dimana diantara orang banyak itu muncul lagi pendapat yang mengatakan dan menekankan bahwa yesus  ialah mesias. Dan beberapa orang lain lagi berkata bahwa Yesus bukan Mesias. Alasan mereka mengatakan Yesus bukan mesias ialah karena menurut mereka mesias tidak mungkin datang dari Galilea. Mungkin suatu kejanggalan bagi mereka apabila mesias datang dari desa kecil, sehingga mereka menekankan bahwa Yesus bukan mesias.
Ayat 42: kitab suci mengatakan bahwa Kristus berasal dari keturunan Daud dan dari kampung Bethlehem, dimana tempat Daud dahulu tinggal.
            Inilah yang menjadi alasan mereka menganggap bahwa Yesus tidak mungkin seorang Mesias. Bahwa Mesias berasal dari keturunan Daud, di Betlehem. Keyakinan yang mereka pertahankan itu tetap mereka pegang sepanjang waktu walaupun tidak betul adanya.

Ayat 43: maka lahir perpecahan diantara orang banyak itu karena Dia.

             Dalam ayat ini banyak orang yang bingung dan menjadi bertentang diantara mereka karena perbedaan pendapat diantara mereka mengenai siapakah Yesus itu bagi mereka.
Ayat 44: beberapa menghendaki menangkap Dia, tetapi tidak seorang pun memegang tangan-Nya
            Di hari raya Pondok Daun, pernyataan Tuhan Yesus menjadi sangat jelas dan terang-terangan, dan perlawanan yang melawan Dia juga semakin terang-terangan.
8.      Tafsiran Keseluruhan
            Air sebagai sumber hidup merupakan penekanan yang tertulis dalam Yohanes 7:37-44. Yang dimaksud dengan air sebagai sumber hidup merupakan penggambaran akan Yesus yang hadir sebagai Roh Kudus. Dalam Perjanjian Baru, air dikaitkan dengan kehidupan kekal yang dijanjikan Tuhan.
            Pada puncak hari raya Pondok Daun, Tuhan Yesus menjanjikan Roh Allah akan hadir dengan cara simbolik seperti halnya Air, Selama tujuh hari imam-imam mengadakan prosesi dari Kolam Siloam ke mezbah di Bait Allah. Cerita Yesus yang hadir Saat itu, mengatakn bahwa air yang mereka curahkan merunjuk diri-Nya sendiri. Yesus adalah lambang-lambang yang dirayakan. Pada hari yang pertama, sampai hari yang ketujuh prosesi itu diakhiri dengan pencurahan air di mezbah. Air itu dicurahkan untuk mengingatkan umat Israel bahwa TUHAN Allah menyediakan air bagi umat Israel di padang gurun, untuk minta hujan untuk tahun yang akan datang, dan mengingat janji Allah mengenai air yang berkelimpahan dan pencurahan Roh Allah. namun karena kebayakan orang yahudi tak mengerti maksud dari perkataan Yesus. Sehingga muncul beberapa pertentangan akan
            Namun pada hari terakhir, air tidak dicurahkan, sehingga perkataan Tuhan Yesus lebih dramatis lagi. Air yang mereka curahkan akan gagal, tetapi "air" yang akan disediakan oleh Tuhan Yesus tidak pernah gagal. Mereka memikirkan air hujan, tetapi Tuhan Yesus memakai kesempatan itu untuk mengarahkan perhatian mereka pada keperluan rohani mereka.  Yesus menunjuk kepada "Alkitab" karena itulah Firman Bapa-Nya dan dengan demikian merupakan kekuasaan tertinggi untuk kehidupan dan ajaran-Nya. Alkitab juga merupakan kekuasaan tertinggi bagi orang Kristen karena Allah sendiri yang berhak menentukan standar-standar kelakuan kita. Dia telah memilih untuk melaksanakan kekuasaan ini dengan memberitahukan kebenaran-Nya dalam Alkitab. Alkitab, selaku penyataan Allah, memiliki kekuasaan yang sama seolah-olah Allah sendiri yang berbicara kepada kita secara langsung. “Dari dalam hatinya” Maka "hatinya" ialah hati orang percaya. Tetapi tradisi paling tua menghubungkan "Barangsiapa percaya kepadaKu"  seperti sungai” Janji ini kiranya berhubungan dengan ibadat, yang dirayakan pada perayaan Pondok-Daun. Dalam ibadat itu terdapat juga upacara mendoakan turunnya hujan, upacara yang memperingati mujizat air di gurun dahulu, dan dibacakan nubuat-nubuat mengenai mata air yang akan menghidupkan kembali Sion,

9.      Skopus
JANJI TUHAN BAGAIKAN AIR MENGALIR





[1] Marxsen Willi, Pengantar Perjanjian Baru, BPK Gunung Mulia: Jakarta, hal.310-311
[2] Marxsen Willi, Pengantar Perjanjian Baru, BPK Gunung Mulia: Jakarta, hal.309
[3] J.D. Doughlas, Ensiklopedi Alkitab Masa Kini Jilid II, Yayasan Komunikasi Bina Kasih: Jakarta 1996, Hal, 608
[4] Drs.M.E.Duyverman,pembimbing Ke Dalam Perjanjian Baru, BPK GM, Jakarta.2008, hal.65-68
[5] opcit
[6] Yusak B. Hermanwan, My New Testament, Andy:Yokyakarta, 2010, Hal.58
[7] Willi Marxen, Pengantar Perjanjian Baru, BPK Gunung Mulia, Jakarta.2009, hal. 309
[8] Ibid, hal. 63
[9][9] Ibid, hal. 165
[10] [10] Drs.M.E.Duyverman,pembimbing Ke Dalam Perjanjian Baru, BPK GM, Jakarta.2008, hal. 70
[11] F F Bruce, Tafsiran Alkitab Masa Kini, jakarta, YKBK, 2001, hal. 261
[12] Ibid, hal.72

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TAFSIRAN YESAYA 10:1-4

TAFSIRAN AMSAL 1:1-6